Sedekahilah Orang yang Menghinamu, karakter orang-orang shaleh

Senyum bagian dari sedekah

umatislam.com – Di antara perbuatan baik yang sukar dikerjakan adalah melakukannya kepada orang-orang yang menghina kita. Apalagi jika hinaan itu dilontarkan di depan kita, di tengah-tengah banyak orang dalam sebuah majlis, pertemuan, ataupun perkumpulan lain.

Ketika itu, amatlah sulit untuk bersikap bijak. Apalagi jika hinaan itu hanya berupa gosip, ghibah, apalagi fitnah. Tentu, siapa pun yang dihina akan memiliki kecenderungan untuk menanggapi hinaan tersebut sesuai dengan kemampuannya.

Baca Juga : Ciri-ciri Fisik Imam Mahdi Serta Tanda-tanda Kemunculannya

Namun, tidak demikian dengan Nabi dan sahabat-sahabat serta pengikutnya yang shaleh. Merekalah orang-orang terpilih yang berhasil menjalani hidup dengan kualitas terbaik. Mereka inilah sosok-sosok inspiratif, selayak pohon mangga yang memberikan buahnya ketika ada orang yang melemparinya dengan batu.

Bacaan Lainnya

Hari itu, datanglah seorang lelaki. Ia menghadap kepada cicit Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Bukan datang untuk meminta pendapat atau hikmah, rupanya ia hendak melontarkan cacian kepada salah satu ahlul bait yang terkenal dengan kedermawanannya ini.

Baca juga : 3 Ciri-Ciri Orang Sholeh Ketika Memanjatkan Doa

Maka tepat di hadapan cicit sang Nabi ini, sang lelaki pun melontarkan semua kotoran hati melalui lisannya. Ia menyampaikan ghibah, gossip, bahkan fitnah kepada laki-laki shaleh yang terpilih ini.

Tatkala mendengarkan cacian si lelaki, sahabat-sahabat cicit Nabi pun hendak marah, bahkan ada di antara mereka yang sudah menghunus pedang dari sarungnya. Namun, dengan segera, sang cicit Nabi ini mencegah sahabatnya.

“Jangan,” serunya seraya mendekati lelaki yang memuntahkan semua jenis hinaan kepadanya.

“Apa yang tidak kauketahui,” ujarnya seraya berbisik, “lebih banyak dari yang kuketahui.”

Beliau hendak menegaskan, meskipun yang disampaikan oleh laki-laki itu adalah kebohongan fitnah, sejatinya beliau merasa memiliki banyak dosa di sepanjang hidupnya.

Baca Juga : 30 Kata Mutiara Islami Penuh Hikmah, Dari Qur’an ,Hadist dan Ulama

Inilah karakter orang-orang shaleh yang disayangi Allah Ta’ala. Mereka merasa memiliki banyak dosa sehingga hari-harinya dijalani dengan perbaikan kebaikan seraya meminta ampun kepada Allah Ta’ala.

Lantas, kepada lelaki ini, meski ia telah melontarkan hinaan kepadanya berupa fitnah, sang cicit justru memerintahkan, “Berikan kepadanya 1000 dirham.”

Aduhai mulia akhlak dan dermawannya sang cicit Nabi ini. Beliau yang dalam riwayat lain disebutkan bersedekah setiap malam tanpa sepengetahuan orang lain, hingga pundaknya menghitam sebab memanggul karung berisi gandum ini, adalah anak dari Sayyidina Husain. Beliau adalah ‘Ali Zaenal ‘Abidin, semoga Allah Ta’ala merahmatinya.

Komentar ditutup.