Doa Agar Hujan Reda Sesuai Hadits Shahih Bukhari

ilustrasi : Doa agar hujan reda

Doa Agar Hujan Reda ini dipanjatkan agar hujan yang turun tidak mendatangkan marabahaya ataupun bencana.

Ketika hujan deras Rasulullah berdoa dengan doa berikut ini.

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا

Allahumma hawalaina la ‘alaina

Bacaan Lainnya

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk membinasakan kami.”

Dalam riwayat lain disebutkan lafal doa Rasulullah ketika hujan deras yang lebih panjang seperti ini,

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، وَلاَ عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالجِبَالِ وَالآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allahumma hawalaina la ‘alaina, Allahumma ‘alal akami waljibali wal ajami wadz dzarabi wal audiyyati

“Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami. Ya Allah turunkanlah di atas bukit-bukit, gunung-gunung, bendungan air (danau), dataran tinggi, jurang-jurang yang dalam serta pada tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.”

Doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika hujan sangat deras ini beliau ucapkan atas permintaan seorang laki-laki yang datang ke masjid saat khutbah Jumat sedang berlangsung.

Baca juga : Lirik Sholawat Huwannur Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Doa Agar Hujan Reda Sesuai Sunah

Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan, suatu ketika ada seorang laki-laki masuk ke dalam Masjid.

Saat itu adalah hari Jumat. Laki-laki itu memasuki masjid dari pintu yang berhadapan dengan mimbar. Sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang menyampaikan materi khutbah Jumat.

ilustrasi : Doa agar hujan reda

Laki-laki itu kemudian menghadap ke arah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan menceritakan kondisi musim kemarau yang melanda kampungnya.

Ia berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْمَوَاشِي وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُغِيثُنَا

“Wahai Rasulullah, harta benda telah habis dan jalan-jalan terputus. Maka mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan buat kami!”

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya seraya berdoa,

اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا

“Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan.”

Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu melanjutkan kisahnya,

“Demi Allah, sebelum itu kami tidak melihat sedikit pun awan baik yang tebal maupun yang tipis. Juga tidak ada antara tempat kami dan bukit itu rumah atau bangunan satu pun. Tiba-tiba dari bukit itu tampaklah awan bagaikan perisai. Ketika sudah membumbung sampai ke tengah langit, awan itu pun menyebar dan hujan pun turun.”

Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu melanjutkan penuturannya,

“Demi Allah, sungguh kami tidak melihat matahari selama enam hari.”

Kemudian pada hari Jumat berikutnya, laki-laki itu masuk kembali dari pintu yang sama. Waktu itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berdiri menyampaikan materi khutbah Jumat.

Kemudian laki-laki itu menghadap beliau seraya berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْأَمْوَالُ وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُمْسِكْهَا

“Wahai Rasulullah, harta benda telah binasa dan jalan-jalan pun terputus. Maka mintalah kepada Allah agar menahan hujan!”

Baca juga : 10 Doa Singkat Sesudah Sholat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas mengangkat kedua tangannya seraya berdoa,

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، وَلاَ عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالجِبَالِ وَالآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

“Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami. Ya Allah turunkanlah di atas bukit-bukit, gunung-gunung, bendungan air (danau), dataran tinggi, jurang-jurang yang dalam serta pada tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.”

Seketika itu pula hujan berhenti.

Para sahabat yang saat itu berada di masjid langsung keluar berjalan-jalan di bawah sinar matahari.

Kisah ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan beliau cantumkan dalam kitab Shahih al-Bukhari.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ يَوْمَ جُمُعَةٍ فَقَامَ النَّاسُ فَصَاحُوا فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَحَطَ الْمَطَرُ وَاحْمَرَّتْ الشَّجَرُ وَهَلَكَتْ الْبَهَائِمُ فَادْعُ اللَّهَ يَسْقِينَا فَقَالَ اللَّهُمَّ اسْقِنَا مَرَّتَيْنِ وَايْمُ اللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ قَزَعَةً مِنْ سَحَابٍ فَنَشَأَتْ سَحَابَةٌ وَأَمْطَرَتْ وَنَزَلَ عَنْ الْمِنْبَرِ فَصَلَّى فَلَمَّا انْصَرَفَ لَمْ تَزَلْ تُمْطِرُ إِلَى الْجُمُعَةِ الَّتِي تَلِيهَا فَلَمَّا قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ صَاحُوا إِلَيْهِ تَهَدَّمَتْ الْبُيُوتُ وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يَحْبِسْهَا عَنَّا فَتَبَسَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا فَكَشَطَتْ الْمَدِينَةُ فَجَعَلَتْ تَمْطُرُ حَوْلَهَا وَلَا تَمْطُرُ بِالْمَدِينَةِ قَطْرَةٌ فَنَظَرْتُ إِلَى الْمَدِينَةِ وَإِنَّهَا لَفِي مِثْلِ الْإِكْلِيلِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar telah menceritakan kepada kami Mu’tamir dari ‘Ubaidullah dari Tsabit dari Anas bin Malik berkata, “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah pada hari Jum’at, lalu orang-orang berdiri dan berseru, “Wahai Rasulullah, hujan sudah tidak turun hingga pepohonan memerah dan hewan-hewan banyak yang mati. Maka mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan buat kami!” Beliau lalu berdoa: “Ya Allah, berilah kami air hujan.” dua kali. Demi Allah, sebelumnya kami tidak melihat ada awan yang tipis sekalipun hingga muncul awan tebal, kemudian hujan pun turun. Setelah itu beliau turun dari mimbar dan melaksanakan shalat. Setelah selesai, hujan masih terus turun bahkan hingga Jum’at berikutnya. Maka ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri menyampaikan khutbah, orang-orang kembali berseru kepada beliau: “Rumah-rumah telah hancur, jalan-jalan terputus, berdo’alah kepada Allah agar menahan hujan dari kami!” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu tersenyum seraya berdoa: “Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami.” Maka Madinah menjadi terang kembali dan hujan hanya turun di sekitarnya, bahkan tidak ada hujan setetespun di Madinah. Kemudian aku melihat langit Madinah, dan nampak hujan hanya turun disekitarnya.”

Do’a Ketika Hujan Lebat Terus Menerus: “Ya Allah, Turunkanlah Di Sekitar Kami Saja dan Jangan Sampai Menimbulkan Bencana Kepada Kami…”

Hadits Shahih Al-Bukhari No. 965 – Kitab Jum’at

Komentar ditutup.