Doa Penutup Acara Majelis Taklim dan Dzikir Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya

Doa penutup majelis juga disebut dengan istilah “doa kafaratul majelis” yang dilafazkan setiap selesai pertemuan majelis. Doa ini memiliki keutamaan sebagai penyempurna dalam majelis baik majelis ilmu atau pengajian dzikir.

Sedangkan Majelis berasal dari Bahasa Arab “Majlis” (مَجْلِسٍ) yang artinya tempat duduk, tempat sidang, dewan dan taklim yang diartikan sebagai perkumpulan dalam rangka membahas, atau mendiskusikan sesuatu hal baik ilmu ataupun pembahasan ilmu.

Baca juga : Bacaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Lima Waktu

Dengan demikian, Majlis Ta’lim bisa mengandung pengertian sebagai tempat perkumpulan membahas dan mengajarkan ilmu Islam.

Bacaan Lainnya

Rasulullah SAW bersabda: “Jika telah selesai suatu majelis dzikir ataupun majelis ilmu, dan sebelum berdiri membaca lafaz ini, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa orang yang mengikuti majelis tersebut.” (HR At-Tirmidzi)

Ilustrasi : Majelis Ilmu

Berikut doa yang sesuai ajaran Rasulullah SAW ketika menutup majelis dzikir dan ilmu. Doa ini sangat baik diamalkan bagi yang selesai menghadiri pertemuan di majelis.

Bacaan Doa Penutup Majelis Singkat

Berikut Bacaan Doa Penutup Majelis Singkat dalam teks arab, latin dengan artinya:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Latin :

Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa Anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik.

Artinya: “Maha Suci Engkau Ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku meminta ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Baca juga : Wasiat Rasulullah SAW : Amalkan Doa ini Agar Terbebas dari Lilitan hutang

Bacaan Doa Penutup Majelis Panjang

Bacaan Doa Penutup Majelis Panjang  lain yang dapat diamalkan ketika selesai dari Majelis ilmu dan dzikir sebagai berikut:

اللّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اللّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا، وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

Latin:

Allohummaqsim lanaa min khosy-yatika maa tahuulu bainanaa wa baina ma’aashiika wa min thoo-‘atika maa tuballighunaa bihii jannataka, wa minal yaqiini maa tuhawwinu bihii ‘alainaa mashoo-ibad dunyaa. Allohumma matti’naa bi asmaa-‘inaa wa abshoorinaa wa quwwatinaa maa ahyaitanaa waj’alhul waaritsa minnaa waj’al tsa’ronaa ‘alaa man zholamanaa wanshurnaa ‘alaa man ‘aadaanaa walaa taj’al mushiibatanaa fi diininaa walaa taj’alid dunyaa akbaro hamminaa walaa mablagha ‘ilminaa wa tusallith ‘alainaa man laa yarhamunaa.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah untuk kami bagian dari rasa takut kepada-Mu yang dapat menghalangi kami dari perbuatan maksiat (kepada-Mu). Jadikanlah untuk kami bagian dari ketaatan kepadamu yang dapat menyampaikan kami kepada surgamu. Jadikanlah untuk kami bagian dari rasa keyakinan yang dengannya Engkau meringankan kami dalam menghadapi musibah dunia. Ya Allah, berilah kenikmatan kepada kami dengan pendengaran, penglihatan, dan kekuatan kami selama Engkau menghidupkan kami, jadikanlah ia tetap ada pada kami, jadikanlah pembalasan kami kepada orang yang menzhalimi kami, berilah kami kemenangan atas orang yang memusuhi kami, janganlah Engkau jadikan musibah (yang menimpa) kami mempengaruhi agama kami, janganlah Engkau jadikan dunia sebagai tujuan terbesar dan puncak ilmu kami, dan janganlah Engkau jadikan orang yang tidak menyayangi kami (orang kafir dan orang zhalim) sebagai orang yang menguasai kami.” (HR At-Tirmidzi)

Baca juga : Bacaan Doa Sebelum Belajar dan Sesudah Belajar Lengkap dengan arab dan latin

Keutamaan Majlis Dzikir

Hadits lain tentang keutamaan Majelis Dzikir juga terdapat dalam HR Muslim dalam kitab Dzikir, Doa, taubat dan Istighfar

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمِ بْنِ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا سُهَيْلٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلَائِكَةً سَيَّارَةً فُضُلًا يَتَتَبَّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ فَإِذَا وَجَدُوا مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ قَعَدُوا مَعَهُمْ وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ حَتَّى يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَإِذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى السَّمَاءِ قَالَ فَيَسْأَلُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ فَيَقُولُونَ جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي الْأَرْضِ يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيُهَلِّلُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ وَيَسْأَلُونَكَ قَالَ وَمَاذَا يَسْأَلُونِي قَالُوا يَسْأَلُونَكَ جَنَّتَكَ قَالَ وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي قَالُوا لَا أَيْ رَبِّ قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِي قَالُوا وَيَسْتَجِيرُونَكَ قَالَ وَمِمَّ يَسْتَجِيرُونَنِي قَالُوا مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ قَالَ وَهَلْ رَأَوْا نَارِي قَالُوا لَا قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي قَالُوا وَيَسْتَغْفِرُونَكَ قَالَ فَيَقُولُ قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَأَلُوا وَأَجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُوا قَالَ فَيَقُولُونَ رَبِّ فِيهِمْ فُلَانٌ عَبْدٌ خَطَّاءٌ إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ قَالَ فَيَقُولُ وَلَهُ غَفَرْتُ هُمْ الْقَوْمُ لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: ‘Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi mempunyai beberapa malaikat yang terus berkeliling mencari majelis dzikir. Apabila mereka telah menemukan majelis dzikir tersebut, maka mereka terus duduk di situ dengan menyelimutkan sayap sesama mereka hingga memenuhi ruang antara mereka dan langit yang paling bawah. Apabila majelis dzikir itu telah usai, maka mereka juga berpisah dan naik ke langit.’ Kemudian Rasulullah meneruskan sabdanya: ‘Selanjutnya mereka ditanya Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat Yang sebenarnya Maha Tahu tentang mereka: ‘Kalian datang dari mana? ‘ Mereka menjawab; ‘Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu di bumi yang selalu bertasbih, bertakbir, bertahmid, dan memohon kepada-Mu ya Allah.’ Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala bertanya: ‘Apa yang mereka minta? ‘ Para malaikat menjawab; ‘Mereka memohon surga-Mu ya Allah.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala bertanya lagi: ‘Apakah mereka pernah melihat surga-Ku? ‘ Para malaikat menjawab; ‘Belum. Mereka belum pernah melihatnya ya Allah.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata: ‘Bagaimana seandainya mereka pernah melihat surga-Ku? ‘ Para malaikat berkata; ‘Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu ya Allah.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala balik bertanya: ‘Dari apa mereka meminta perlindungan kepada-Ku? ‘ Para malaikat menjawab; ‘Mereka meminta perlindungan kepada-Mu dari neraka-Mu ya Allah.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala bertanya: ‘Apakah mereka pernah melihat neraka-Ku? ‘ Para malaikat menjawab; ‘Belum. Mereka belum pernah melihat neraka-Mu ya Allah.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata: ‘Bagaimana seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? ‘ Para malaikat berkata; ‘Ya Allah, sepertinya mereka juga memohon ampun (beristighfar) kepada-Mu? ‘ Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjawab: ‘Ketahuilah hai para malaikat-Ku, sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka, memberikan apa yang mereka minta, dan melindungi mereka dari neraka.’ Para malaikat berkata; ‘Ya Allah, di dalam majelis mereka itu ada seorang hamba yang berdosa dan kebetulan hanya lewat lalu duduk bersama mereka.’ Maka Allah menjawab: ‘Ketahuilah bahwa sesungguhnya Aku akan mengampuni orang tersebut. Sesungguhnya mereka itu adalah suatu kaum yang teman duduknya tak bakalan celaka karena mereka.’

Komentar ditutup.